JANJITUHAN: YA DAN AMIN-----Materi Baca : Mazmur 119:137-144 "Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya." Mazmur 119:140. Sebagai manusia adalah mudah bagi kita untuk berjanji, namun untuk menepati janji itu tidaklah gampang, bahkan seringkali meleset. Banyak orang kecewa karena orang yang diharapkan ternyata telah ingkar janji.

SAAT KU LEMAH, KAU ANGKAT HIDUPKUSAAT KU JATUH, KAU TOPANG TANGANKUKAU PENOLONGKU YANG SETIA, KUPERCAYA PADA-MUJURUS’LAMATKU, TEMPAT PENGHARAPANKU AKU PERCAYA JANJI-MU YA DAN AMINKASIH-MU SETIA DI DALAM HIDUPKUAKU PERCAYA ANUG’RAH-MU BESARLEBIH DARI SEMUA YANG DAPAT KUPINTA AKU PERCAYA, AKU PERCAYAAKU PERCAYA, AKU PERCAYAAKU PERCAYA, AKU PERCAYAAKU PERCAYA, AKU PERCAYAAKU PERCAYA, AKU PERCAYAAKU PERCAYA, AKU PERCAYALEBIH DARI SEMUA YANG DAPAT KUPINTAKAU LEBIH DARI SEMUA YANG DAPAT KUPINTA

JanjiTuhan tidak pernah terlambat atau terlalu cepat. Nikmati setiap hari sebagai cara Tuhan untuk mengasihi. Amin Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam Tags renungan hari Budhi Marpaung Official Writer 28904 2 Korintus 120 Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Alkitab Setahun [kitab]mazmu121[/kitab]; [kitab]iiyoh1[/kitab]; [kitab]yehez42[/kitab]; [kitab]yehez25[/kitab]Salah satu yang paling sulit saya lakukan atau lebih tepatnya menghindari untuk dilakukan adalah berjanji. Ini bukan karena saya orang yang tidak mau berkomitmen atau tidak serius. Justru karena keseriusanlah saya sangat sulit untuk melakukannya. Saat lidah ini sudah berucap “saya berjanji” maka otomatis, saya pun akan berusaha keras untuk menepatinya. Dalam sejumlah kesempatan, saya gagal untuk memenuhi apa yang sudah saya janjikan. Bersyukur bahwa Tuhan yang kita sembah bukanlah Tuhan yang seperti saya. Dia tidak pernah kesulitan atau gagal untuk menepati janji yang pernah diucapkan-Nya. Saat Ia berkata “Datanglah kepadaku yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” itu artinya ketika Anda datang dalam keadaan tidak berdaya atau membutuhkan semangat kepada Tuhan, Anda pasti memperoleh kelegaan dari-Nya. Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat Korintus bahkan telah menegaskan hal ini. Di dalam Tuhan Yesus hanya ada “ya” 2 Korintus 119. Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Dengan kata lain, Tuhan Yesus pasti menepati semua yang telah Anda sudah menerima janji dari Tuhan bagi kehidupan Anda? Jika ya, apakah ada keraguan tentang semua yang telah dijanjikan-Nya kepada Anda? Apakah Anda yakin semua itu akan terjadi ke dalam kehidupan Anda? Janganlah sekali pun bimbang karena apa yang sudah dinyatakan-Nya, itu pasti digenapinya di dalam kehidupan Anda. Budhianto MarpaungJanji Tuhan adalah Kepastian yang Tidak Akan Pernah Berubah Sampai Kapan pun. Related Articles Denganberkata "Amin" berarti kita percaya bahwa Allah sanggup untuk mengabulkan permohonan kita. Doa yang paling efektif adalah doa yang berdasarkan pada janji-janji Allah. Kalau Anda berdoa atas janji-janji Allah, janganlah berdoa dengan memohon-mohon, dalam arti merengek-rengek seolah-olah janji Tuhan itu belum tergenapi. Janji Tuhan itu Ya dan Amin Bacaan ayat Mazmur 11950 TB Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku. Oleh Pdt Feri Nugroho "Janji-Mu seperti fajar pagi hari. Yang tiada pernah terlambat bersinar." Itu adalah penggalan syair lagu yang menyentuh hati untuk memberikan peneguhan bahwa Tuhan selalu hadir dalam setiap pergumulan. Berbincang tentang penderitaan dan kesengsaraan, siapa diantara kita yang belum pernah mengalaminya? Orang yang sudah meninggalpun terkesan mengalami situasi yang sama. Ketika makam dimana jenazah dibaringkan harus digusur, makam harus dibongkar dan sisa jenazah akan dipindah ke tempat lain. Jika tidak ada ahli waris, nisan akan dihilangkan dan lahan akan difungsikan untuk kepentingan yang masih hidup. Bermula dari proses kelahiran keluar dari rahim ibu, telah diawali dengan tangisan saat dunia terasa menyilaukan. Hanya ekspresi tangisan yang bisa dilakukan untuk memberitahukan bahwa bayi merasa tidak nyaman. Bertumbuh, belajar berjalan, berlari dan mengenal dunia. Ternyata berbagai aktifitas tersebut membuat menderita saat harus jatuh bangun. Kehidupan semakin rumit ketika harus membangun relasi dengan sesama, belajar tentang banyak hal, menjadi mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidup. Belum lagi sakit penyakit yang menghampiri, berbagai-bagai pergumulan yang menuntut seseorang untuk memilih atau menemukan solusi. Semua, tanpa terkecuali menciptakan penderitaan tanpa terkecuali. Sadarkah kita, bahwa justru melalui penderitaan tersebut kita menjadi tangguh seperti hari ini. Apabilakita mengikuti langkah-langkah ini maka perjanjian Tuhan akan jadi milik kita. Percayakanlah hidup kita kepada Tuhan apapun kondisi yang sedang kita hadapi, dan pegang terus janji Tuhan sebab janjiNya adalah YA dan AMIN bagi kita orang yang percaya kepadaNya. Amin Filed Under: Khotbah, Refreshing Mind

Renungan Kristen Sekedar Berbagi Renungan Kristen Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.Mazmur 12 6 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.Mazmur 18 30 . Janji memang suatu yang sangat kita harapkan. Sebuah janji yang tidak ditepati bisa menyebabkan kekecewaan besar kepada orang yang dijanjikan. Melanggar janji berkali-kali juga bisa merusak hubungan antar manusia, akibatnya runtuhlah rasa saling mempercayai. Janji seseorang kadang sangat diharapkan oleh yang dijanjikan. Apalagi kalau janji itu adalah sebuah janji akan memberikan pertolongan. Orang bisa sangat mengandalkan diri kepada janji yang dilontarkan oleh orang yang kaya atau orang yang berkuasa. Tapi dasar manusia, kata pepatah "lidah manusia itu memang bercabang." Manusia tidak pernah akan bisa diandalkan janjinya. Maka mengandalkan janji orang yang kaya atau berkuasa untuk sebuah pertolongan, adalah suatu yang sangat berbahaya.... Banyak kita dengar ucapan-ucapan janji orang berkuasa, yang tidak bisa ditepatinya. Contohnya janji tidak akan ada kenaikan BBM Bahan Bakar Minyak, janji partai bahwa tidak akan ada anggotanya yang korupsi, janji penggantian sapi di bencana alam meletusnya gunung berapi. Masih banyak janji lain yang yang kita dengar diucapkan orang berkuasa, tapi akhirnya dilanggar. Walau semua memiliki alasan yang paling logis sekali pun, yang jelas janji itu sudah dilanggar......Itulah bukti bahwa janji manusia tidak boleh kita andalkan. Lalu bagaimana dengan janji Tuhan? Mazmur 12 6 dan Mazmur 18 30 memuat kesaksian Raja Daud tentang apa yang ia rasakan akan janji Tuhan. Daud mengatakan bahwa,"Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.....Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni...." Masih banyak kesaksian lain dalam Alkitrab, tentang betapa janji Tuhan itu tak pernah meleset sedikit pun. Kadang janji Tuhan kelihatan mustahil bagi manusia, tapi sesungguhnya bagi Allah tidak ada yang mustahil.... Kita masih ingat tentang janji Tuhan kepada Abraham yang sudah berumur seratus tahun dan Sara yang sudah berumur sembilan puluh tahun, bahwa mereka akan mempunyai keturunan banyak sekali, padahal sebelumnya Sara mandul? Beginilah kesaksian Alkitab tentang peristiwa itu "....Aku akan memberkatinya Sara, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu Abraham seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya." Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak..."Kejadian 17 16-17. Tapi kita mempunyai kesaksian Alkitab dan kesaksian sejarah, bahwa janji Tuhan akhirnya ditepati oleh Allah, yaitu dengan kehadiran bangsa Israel sebagai keturunan darah dari Abraham dan Sara, yang masih berjumlah banyak sampai hari ini. Tapi apakah janji Tuhan masih bisa menghasilkan mukzizat di jaman modern ini? Di Tahun 1998 saya mendengar kesaksian seorang mahasiswa STTJ yang diundang ke sebuah Kebaktian Gereja di Hotel Sahid. Mahasiswa itu bercerita bahwa sebelumnya ia membaca buku yang ditulis seorang Pendeta, yang berjudul "My Yellow Volks Wagen", dimana seorang Pendeta yang melayani Tuhan membutuhkan sebuah mobil untuk pelayanannya. Pendeta itu menawar kalau bisa Tuhan memberi mobil VW berwarna kuning, karena selain butuh, Pendeta itu juga mengidamkan memiliki sebuah VW berwarna kuning. Ternyata di suatu hari, seorang datang menemui Pendeta itu untuk menghadiahkan sebuah VW berwarna kuning. Mahasiswa STTJ ini kemudian meniru apa yang dilakukan Pendeta di buku "My Yellow Volks Wagen" itu. Ia memang membutuhkannya, karena sore hari ia harus melayani di sebuah gereja. Waktunya mepet dengan jam selesai kuliahnya, sehingga ia sering terlambat ke pelayanan. Maka ia mulai menempel ayat-ayat Alkitab yang berisi janji-janji Allah di dinding kamarnya. Ia juga mendoakan agar Allah sudi memberinya mobil agar ia bisa tidak terlambat pelayanan. Teman-teman asramanya yang tahu apa yang dilakukannya, sering menertawakannya. Mereka suka bergurau,"Hei, mobilmu kamu parkir di mana?" dan ia selalu mejawab, "Ada tuh, diparkir di depan asrama." Suatu saat seorang Bapak yang selalu datang di pelayanannya, minta didoakan agar Tuhan memberi kesembuhan dari penyakit yang sudah dideritanya bertahun-tahun, dan tak ada dokter yang bisa menyembuhkannya. Maka Mahasiswa STTJ itu pun berdoa khusus berdua dengan Bapak itu. Ajaibnya ternyata Tuhan menyembuhkan Bapak yang sudah sakit tahunan tersebut...... Maka selang beberapa minggu, Bapak itu mengajak mahasiswa STTJ itu untuk ikut ke showroom mobil miliknya, dan menyuruhnya memilih salah satu mobil di showroom itu. Ia memberikan sebuah mobil kepada mahasiswa STTJ itu sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas kesembuhannya. Betapa tidak ia bersyukur, penyakit yang sudah tahunan dideritanya, dan tak ada dokter yang bisa menyembuhkannya, bisa sembuh? Kelihatannya ia sudah lama bernazar kalau ada yang bisa menyembuhkannya, akan ia beri satu dari mobilnya...Tapi tak pernah ada dokter yang bisa menyembuhkannya. Dokter dunia memang tak bisa menyembuhkan penyakitnya, tapi Allah bisa menyembuhkan segala penyakit..... Mahasiswa STTJ itu telah memberikan suatu kesaksian, bagaimana janji Allah itu memang murni, tak pernah meleset, persis seperti apa yang dikatakan Daud dalam Mazmur 12 dan Mazmur 18 tadi. Ia juga telah menyaksikan betapa Alkitab itu masih relevan sampai saat ini....Tak ada yang pernah berubah pada janji Allah....selalu Ya dan Amin! Kalau janji Allah berlaku pada Raja Daud, Abraham dan Sara, Pendeta yang menulis buku "My Yellow Volks Wagen", dan Mahasiswa STTJ itu, tentunya janji Allah itu juga berlaku bagi anda dan saya! Melalui renungan ini, kita belajar bagaimana harus selalu mengandalkan janji Allah, bukan janji manusia. Sebab janji Allah itu Ya dan Amin, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya! Renungan Kristen

qEiJF. 398 439 476 378 85 474 43 24 231

janji tuhan ya dan amin