SUBANG Industri wood pellet atau pelet kayu sebagai bahan energi baru dan terbarukan (EBT) di Subang, Jawa Barat membutuhkan dukungan pemerintah agar bisa berkembang dan semakin banyak pengusaha kecil dan menengah (UKM) terjun di bidang ini. Subang, – Pelet kayu wood pellet menjadi salah satu alternatif sumber energi yang ramah lingkungan. Untuk itu, pemerintah diminta untuk memberikan dukungan terhadap industri pelet kayu yang ada di Subang, Jawa Barat. Dengan dukungan pemerintah, industri ini diyakini bisa berkembang dan semakin banyak pengusaha kecil dan menengah UKIM terjun di bidang ini. “Sebaiknya pemerintah mendorong industri ini lebih maju daripada terus melakukan subsidi untuk migas yang mencapai Rp 65 triliun. Jika dirunut dari menanam, memproduksi, hingga memasarkan, banyak masyarakat yang terlibat dalam industri ini. Tenaga kerjanya pun tanpa butuh keahlian tinggi,” kata Dwi Sariningtyas, pemilik PT Gemilang yang memproduksi pellet kayu di Subang, Jawa Barat, Senin 20/1/2020. Sari, demikian dia akrab disapa, mengatakan, membangun pabrik pelet kayu tidak memerlukan modal besar dan bisa dipelajari dengan cepat. Pada 2014, dia hanya perlu belajar antara 1-2 bulan untuk bisa membangun pabrik pelet kayu. “Dengan modal yang terbatas dan melakukan trial and error dengan mesin skala kecil dalam dua tahun usaha saya berjalan dengan produksi mencapai 500 ton,” katanya. Sari mengatakan, dengan karyawan sebanyak 12 orang, kapasitas produksi pabrik pelet kayunya saat ini stabil antara 300 ton hingga 400 ton per bulan. Seluruh produk pelet kayunya pun habis diserap pasar dengan harga Rp “Sehingga, total dalam sebulan omzet mencapai Rp 750 juta hingga Rp 1 miliar,” ujarnya. Sari berharap ke depan pemerintah peduli terhadap industri pelet kayu mengingat penggunaan pelet kayu untuk industri lebih hemat. “Penggunaan pelet kayu untuk penggilingan beras, misalnya bisa menghemat hingga 70% dibandingkan menggunakan gas. Jika digunakan pada industri yang menggunakan kayu bakar penghematannya mencapai 20-30%,” katanya. Selain efisien, sambung Sari, penggunaan pelet kayu sebagai bahan bakar tidak menghasilkan asap berlebihan atau lebih ramah lingkungan. Usaha di bidang ini juga tidak memerlukan space yang terlalu besar dibandingkan kayu bakar belum lagi jika kehujanan. Menanggapi harapan Sari itu, Donny Yusgiantoro dari Kadin Bidang Pengelolaan Lingkungan Bersih dan Pemanfaatan Limbah mengatakan, yang diperlukan saat ini di Subang dan wilayah lain sejenis adalah konsep industri terpadu. Menurut dia, pabrik pelet kayu harus didukung pabrik-pabrik pendukung lainnya. Selain pabrik kayu, pabrik-pabrik yang menghasilkan limbah seperti jerami, dan sebagainya, bisa memasok bahan baku untuk pabrik pelet kayu. “Pengaturan sektor terpadunya masih kurang di Subang ini. Kelemahan kita memang di sektor kebijakan. Padahal pabrik pelet kayu ini kan bagus sekali, tidak mencemari lingkungan. Renewable energy,” ujarnya didampingi Miranti Serad, Wakil Ketua Komisi Tetap Pengelolaan Lingkungan Bersih dan Pemanfaatan Limbah Kadin Energi Baru Terbarukan. Donny mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengkaji feasibility industri pelet kayu ke depan. Kadin akan bekerja sama dengan produsen atau pun pengguna pelet. “Semua aspek harus diperhitungkan tidak cuma yang tampak. Faktor ramah lingkungan juga harus diperhitungkan. Ongkos polusinya itu juga harus dihitung. Kajian yang kita lakukan nanti harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan,” ujarnya. Kebijakan pemerintah, menurut Donni, harus mengadvokasi masyarakat industri ini. Kadin akan menjembatani sektor riil seperti ini. “Kita akan melakukan berbagai kajian, tapi yang urgent adalah kajian awal dulu. Misalnya penggunaan kayu dibanding pelet kayu mana yang lebih efisien. Kita hitung juga biaya-biaya yang tidak ada rupiahnya seperti kenyamanan, kebersihannya, dan sebagainya ,” ujarnya. Sementara itu, sebagai BUMN yang bergerak di bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi EBTKE, PT Energy Management Indonesia Persero atau EMI akan menjadi mitra strategis pemerintah untuk mensinergikan dan mengintegrasikan para pemangku kepentingan di sektor energi dan lindung lingkungan, mulai dari produsen, konsumen dan masyarakat luas dalam menghadapi perubahan iklim. “Masyarakat kita banyak yang sudah sadar akan pentingnya solusi energi altenatif dari sumber setempat yang ramah lingkungan sekaligus membuka lapangan kerja khususnya di wilayah pedesaan. Kita menghimpun para pemangku kepentingan terkait untuk mendiskusikan permasalahan mulai dari permasalahan energi, penggundulan hutan, pengolahan limbah, dan lainnya. Misalnya, kelompok diskusi Pojok Iklim. Kita sudah saling kenal. Sehingga suatu permasalahan lingkungan seperti kasus penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar bisa lekas mendapat usulan solusi karena dibahas bersama,” kata Komisaris Utama PT EMI, Sarwono Kusumaatmadja. Menurut Sarwono, industri pelet kayu sangat baik bagi masyarakat. Karena bahan-bahannya ada di sekitar mereka, proses engineering-nya pun relatif sederhana demikian teknologinya. Tidak menyusahkan dan masyarakat bisa dilatih untuk mengembangkan dan memanfaatkannya. “Dibandingkan gas misalnya yang perlu infrastruktur dan sistem distribusi yang canggih dan sangat mahal, menyebabkan energi harus dijual ke penduduk dengan harga tinggi sehingga perlu ada subsidi. Kalau bahan bakar berbasis biomassa ini pelet kayu, dari sononya sudah murah dan dimana-mana bahan bakunya ada. Kami akan duduk di EMI untuk membahas lebih lanjut bagaimana pelet kayu ini jadi memasyarakat,” ucapnya. Saksikan live streaming program-program BTV di sini NewGudang produksi Jobs in Gresik available today on JobStreet - Quality Candidates, Quality Employers

Daftar Pabrik Wood Pellet di Indonesia Jenis, Lokasi, dan Kapasitas Produksi Jika Anda tertarik dalam memulai bisnis biomassa, atau sekadar ingin memanfaatkan sumber energi alternatif untuk mengurangi biaya operasional Anda, maka Anda mungkin pernah mendengar tentang produk yang disebut wood pellet. Wood pellet adalah briket kayu yang ditekan dalam bentuk silinder, biasanya berukuran 6 atau 8 mm, dan digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin pembangkit listrik, pemanas, dan boiler. Indonesia memiliki banyak potensi untuk memproduksi wood pellet, berkat sumber daya kayu yang melimpah dan banyaknya perusahaan yang bergerak di sektor kayu. Di bawah ini adalah daftar pabrik wood pellet terbesar di Indonesia, beserta jenis kayu yang digunakan, lokasi, dan kapasitas produksi masing-masing. 1. PT. South Pacific Viscose Lokasi Purwakarta, Jawa Barat Jenis Kayu Sengon Kapasitas Produksi ton/tahun PT. South Pacific Viscose SPV adalah produsen wood pellet terbesar di Indonesia, dengan kapasitas produksi ton per tahun. Pabrik ini menggunakan kayu sengon sebagai bahan baku utama, dan menyediakan produk wood pellet berkualitas tinggi untuk pasar domestik maupun internasional. 2. PT. Musim Mas Group Lokasi Riau dan Jambi Jenis Kayu Sengon, Akasia, dan Pinus Kapasitas Produksi ton/tahun PT. Musim Mas Group adalah salah satu produsen wood pellet terkemuka di Indonesia, dengan pabrik yang berlokasi di Riau dan Jambi. Perusahaan ini menggunakan kayu sengon, akasia, dan pinus sebagai bahan baku, dan menghasilkan wood pellet berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi mencapai ton per tahun. 3. PT. Xylo Indah Prima Lokasi Samarinda, Kalimantan Timur Jenis Kayu Kayu Meranti Kapasitas Produksi ton/tahun PT. Xylo Indah Prima adalah produsen wood pellet terkemuka di Kalimantan Timur, dengan kapasitas produksi ton per tahun. Pabrik ini menggunakan kayu meranti sebagai bahan baku utama, dan menghasilkan produk wood pellet berkualitas tinggi untuk pasar domestik dan internasional. 4. PT. Sari Daya Plasindo Lokasi Lampung Jenis Kayu Sengon dan Jabon Kapasitas Produksi ton/tahun PT. Sari Daya Plasindo adalah produsen wood pellet terkemuka di Lampung, dengan kapasitas produksi ton per tahun. Pabrik ini menggunakan kayu sengon dan jabon sebagai bahan baku, dan menghasilkan wood pellet berkualitas tinggi untuk pasar domestik dan internasional. 5. PT. Pacific Fiber Indonesia Lokasi Pangkalan Kerinci, Riau Jenis Kayu Sengon Kapasitas Produksi ton/tahun PT. Pacific Fiber Indonesia merupakan produsen wood pellet terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas produksi mencapai ton per tahun. Pabrik ini berlokasi di Pangkalan Kerinci, Riau, dan menggunakan kayu sengon sebagai bahan baku utama untuk menghasilkan produk wood pellet berkualitas tinggi. 6. PT. Graha Sumber Prima Lokasi Palembang, Sumatera Selatan Jenis Kayu Sengon Kapasitas Produksi ton/tahun PT. Graha Sumber Prima adalah produsen wood pellet yang berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan. Pabrik ini menggunakan kayu sengon sebagai bahan baku utama, dan menghasilkan wood pellet berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi mencapai ton per tahun. 7. PT. Inova Agro Indonesia Lokasi Tangerang, Banten Jenis Kayu Sengon Kapasitas Produksi ton/tahun PT. Inova Agro Indonesia adalah produsen wood pellet yang berlokasi di Tangerang, Banten. Pabrik ini menggunakan kayu sengon sebagai bahan baku utama, dan memiliki kapasitas produksi sebesar ton per tahun. 8. PT. Muara Alam Sejahtera Lokasi Muara Enim, Sumatera Selatan Jenis Kayu Sengon dan Eucalyptus Kapasitas Produksi ton/tahun PT. Muara Alam Sejahtera adalah produsen wood pellet yang berlokasi di Muara Enim, Sumatera Selatan. Perusahaan ini menggunakan kayu sengon dan eucalyptus sebagai bahan baku utama, dan memiliki kapasitas produksi sebesar ton per tahun. 9. PT. Citra Jaya Sentosa Lokasi Berau, Kalimantan Timur Jenis Kayu Sengon Kapasitas Produksi ton/tahun PT. Citra Jaya Sentosa adalah produsen wood pellet yang berlokasi di Berau, Kalimantan Timur. Pabrik ini menggunakan kayu sengon sebagai bahan baku utama, dan menghasilkan produk wood pellet berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi mencapai ton per tahun. 10. PT. Barito Pacific Timber Tbk. Lokasi Kalimantan Tengah Jenis Kayu Acacia Mangium Kapasitas Produksi ton/tahun PT. Barito Pacific Timber Tbk. adalah perusahaan kayu yang berbasis di Kalimantan Tengah dan juga memproduksi wood pellet dengan menggunakan kayu acacia mangium sebagai bahan bakunya. Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi wood pellet sebesar ton per tahun. Manfaat dan Potensi Pasar Wood Pellet di Indonesia Selain menjadi alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, wood pellet juga memiliki potensi pasar yang besar di Indonesia dan negara-negara lain di Asia. Berikut beberapa manfaat dan potensi pasar wood pellet di Indonesia 1. Mengurangi Ketergantungan pada BBM dan Batu Bara Indonesia memiliki ketergantungan yang tinggi pada bahan bakar fosil seperti bahan bakar minyak BBM dan batu bara untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Dengan memproduksi wood pellet yang lebih ramah lingkungan, kita dapat mengurangi ketergantungan tersebut dan beralih ke sumber energi alternatif yang lebih berkelanjutan. 2. Menjadi Sumber Pendapatan Tambahan Bagi Perusahaan Kayu Indonesia memiliki banyak perusahaan kayu yang menghasilkan limbah kayu dalam jumlah besar. Dengan memproduksi wood pellet dari limbah kayu tersebut, perusahaan-perusahaan kayu dapat menghasilkan pendapatan tambahan dan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan lebih efisien. 3. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Kayu yang Berkelanjutan Indonesia memiliki sumber daya kayu yang melimpah, namun pengelolaannya belum selalu berkelanjutan. Dengan memproduksi wood pellet dari kayu yang dihasilkan secara berkelanjutan, kita dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya kayu yang ramah lingkungan dan mendukung program pengelolaan hutan yang berkelanjutan. 4. Potensi Pasar yang Besar di Asia Wood pellet merupakan produk yang banyak diminati di negara-negara Asia seperti Korea Selatan, Jepang, dan China sebagai sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Potensi pasar wood pellet di Asia cukup besar, dan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi salah satu produsen terbesar di kawasan tersebut. Kesimpulan Indonesia memiliki banyak potensi untuk memproduksi wood pellet sebagai sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dari daftar pabrik wood pellet di Indonesia yang telah disebutkan, PT. South Pacific Viscose menjadi produsen terbesar dengan kapasitas produksi mencapai ton per tahun. Namun, terdapat juga produsen lain yang memiliki kapasitas produksi yang cukup besar dan menggunakan bahan baku yang beragam, seperti kayu sengon, akasia, dan meranti. Dengan memproduksi wood pellet, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, meningkatkan pemanfaatan sumber daya kayu yang berkelanjutan, dan menghasilkan pendapatan tambahan bagi perusahaan-perusahaan kayu. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi pasar yang besar di negara-negara Asia yang membutuhkan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. FAQ 1. Apa itu wood pellet? Wood pellet adalah briket kayu yang ditekan dalam bentuk silinder dan digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin pembangkit listrik, pemanas, dan boiler. 2. Apa manfaat dari memproduksi wood pellet? Memproduksi wood pellet dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, meningkatkan pemanfaatan sumber daya kayu yang berkelanjutan, dan menghasilkan pendapatan tambahan bagi perusahaan-perusahaan kayu. 3. Apa jenis kayu yang digunakan untuk memproduksi wood pellet di Indonesia? Beberapa jenis kayu yang digunakan untuk memproduksi wood pellet di Indonesia antara lain sengon, akasia, pinus, meranti, dan acacia mangium. 4. Bagaimana potensi pasar wood pellet di Indonesia? Potensi pasar wood pellet di Indonesia cukup besar, terutama di negara-negara Asia seperti Korea Selatan, Jepang, dan China yang membutuhkan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. 5. Apa keuntungan bagi perusahaan kayu untuk memproduksi wood pellet? Memproduksi wood pellet dari limbah kayu dapat menghasilkan pendapatan tambahan dan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan lebih efisien, selain itu juga dapat meningkatkan pengelolaan sumber daya kayu yang berkelanjutan. 6. Apa keuntungan dari menggunakan wood pellet sebagai bahan bakar? Wood pellet merupakan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan, karena menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil seperti BBM dan batu bara. Selain itu, wood pellet juga lebih efisien dan mudah dalam pengangkutan dan penyimpanannya. 7. Bagaimana proses pembuatan wood pellet? Proses pembuatan wood pellet meliputi pemotongan kayu menjadi ukuran kecil, pengeringan kayu, penekanan kayu menjadi bentuk silinder, dan pendinginan. 8. Apakah wood pellet lebih mahal daripada bahan bakar fosil? Harga wood pellet dapat bervariasi tergantung pada jenis kayu yang digunakan dan kapasitas produksi pabrik. Namun, pada umumnya, wood pellet memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar fosil. 9. Apakah penggunaan wood pellet dapat mengurangi emisi gas rumah kaca? Ya, penggunaan wood pellet dapat mengurangi emisi gas rumah kaca karena menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti BBM dan batu bara. 10. Apakah wood pellet dapat digunakan untuk mesin pembangkit listrik skala besar? Ya, wood pellet dapat digunakan untuk mesin pembangkit listrik skala besar dengan efisiensi yang baik. 11. Apakah pabrik wood pellet harus memiliki sertifikasi untuk memproduksi produk berkualitas? Ya, pabrik wood pellet yang berkualitas biasanya memiliki sertifikasi dari lembaga yang berwenang seperti FSC Forest Stewardship Council dan PEFC Programme for the Endorsement of Forest Certification. 12. Apa keuntungan dari menggunakan kayu sengon sebagai bahan baku wood pellet? Kayu sengon memiliki pertumbuhan yang cepat dan mudah ditanam, sehingga dapat diproduksi secara berkelanjutan. Selain itu, kayu sengon juga memiliki kualitas yang baik untuk diproses menjadi wood pellet. 13. Apakah wood pellet dapat digunakan untuk pemanas ruangan? Ya, wood pellet dapat digunakan untuk pemanas ruangan dengan menggunakan perangkat pemanas khusus yang dirancang untuk menghasilkan panas dari wood pellet. 14. Apa saja faktor yang mempengaruhi harga wood pellet? Beberapa faktor yang mempengaruhi harga wood pellet antara lain jenis kayu yang digunakan, kapasitas produksi pabrik, dan permintaan pasar. 15. Apakah wood pellet ramah lingkungan? Ya, wood pellet merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dan memanfaatkan sumber daya kayu yang berkelanjutan.

Disisi lain, Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro, mengatakan saat ini Perhutani memiliki sumber daya kawasan hutan seluas 2,4 juta Ha di pulau Jawa & Madura dan 1,3 juta hektare (ha) di luar Pulau Jawa yang dikelola oleh anak perusahaan dan dapat dikembangkan menjadi hutan tanaman energi.
ManufacturersWood PelletsAirex Énergie2500, rue Bernard-LefebvreLaval Québec Canada H7C 0A5Biomasse du Lac Taureau membre de Albioma1801, chemin ManawanSaint-Michel-des-Saints Québec Canada J0K 3B0Energex3891, rue Président-KennedyLac-Mégantic Québec Canada G6B 3B8GDS Énergie Route 295Dégelis Québec Canada G5T 1R1Granulco chemin du Moulin, 250Sacré-Coeur Québec Canada G0T 1Y0Granules LG750, chemin de la MoraineSaint-Félicien Québec Canada G8K 0A1Lauzon Bois énergétique recyclé2099, côte des CascadesPapineauville Québec Canada J0V 1R0Valfei / Granules de la Mauricie avenue Georges-BornaisShawinigan-Sud Québec Canada G9N 6T5Members DirectoryPlease wait while flipbook is loading. For more related info, FAQs and issues please refer to DearFlip WordPress Flipbook Plugin Help documentation.
WakilGubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum saat meresmikan Petani Milenial Jamur Kayu via konferensi video dari Hotel Panorama, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (28/9/2021). (Foto: Denny/Biro Adpim Jabar) Menurut Pak Uu, dengan keterlibatan generasi milenial dan sentuhan teknologi, wajah pertanian di Jabar akan menjadi lebih segar.

ApaItu Wood Pellet Bandung. Wood Pellet merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang dibuat dari biomassa kayu, produk kami merupakan serbuk kayu kaliandra dan albasiah yang dipadatkan. Wood Pellet merupakan bahan bakar unggul yang memiliki energi yang setara dengan batubara. Namun, wood pellet lebih efisien dalam penggunaannya, ramah

o6efAR. 60 114 412 76 289 46 459 24 63

pabrik wood pellet di jawa barat